6 Kerajaan Terkecil di Dunia: Brunei Tetap Berkuasa

Kerajaan Terkecil di Dunia

Di tengah berbagai negara besar dengan pemerintahan yang kuat, terdapat sejumlah kerajaan kecil yang tetap menjaga eksistensinya di kancah internasional. Meskipun kecil, kerajaan-kerajaan ini memiliki sejarah panjang dan pengaruh yang signifikan. Salah satunya adalah Brunei, sebuah negara kecil yang tetap berkuasa dengan sistem kerajaan yang telah ada selama berabad-abad. Artikel ini akan membahas enam kerajaan terkecil di dunia, termasuk Brunei yang tetap mempertahankan kekuasaannya hingga saat ini.

1. Kerajaan Brunei: Kekuasaan yang Bertahan Lama

Brunei, yang terletak di pulau Borneo, Asia Tenggara, adalah salah satu kerajaan terkecil di dunia. Meskipun hanya memiliki luas sekitar 5.765 kilometer persegi, Brunei dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah, terutama minyak dan gas alam. Negara ini dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah, yang telah memerintah sejak 1967 dan dikenal dengan gaya hidup mewah dan kebijakan konservatifnya.

Sebagai negara monarki, Brunei memiliki sistem pemerintahan yang dikelola langsung oleh Sultan. Meskipun kecil, Brunei merupakan negara yang sangat kaya dengan tingkat GDP per kapita yang tinggi, berkat kekayaan alam yang dimilikinya. Kerajaan ini juga terkenal dengan sistem hukum Syariah yang diterapkan di beberapa aspek kehidupan masyarakatnya.

2. Kerajaan Monaco: Kerajaan yang Memikat Dunia

Monaco, yang terletak di sepanjang pantai Mediterania, adalah kerajaan kecil yang menjadi salah satu destinasi wisata mewah di dunia. Luas wilayah Monaco hanya sekitar 2,02 kilometer persegi, menjadikannya sebagai negara kedua terkecil di dunia setelah Vatikan. Meskipun kecil, Monaco memiliki peran penting dalam ekonomi global, terutama sebagai pusat keuangan dan wisata.

Kerajaan Monaco dipimpin oleh Pangeran Albert II, yang merupakan anggota keluarga Grimaldi yang telah memerintah sejak abad ke-13. Monaco dikenal dengan gaya hidup glamor, terutama berkat acara tahunan seperti Grand Prix Monaco yang legendaris, serta reputasinya sebagai surga pajak bagi orang-orang kaya.

3. Kerajaan Vatikan: Pusat Kekuasaan Gereja Katolik

Kerajaan Vatikan, yang terletak di tengah-tengah Kota Roma, Italia, adalah negara terkecil di dunia baik dari segi luas maupun jumlah penduduk. Luasnya hanya sekitar 44 hektar, Vatikan adalah pusat spiritual bagi umat Katolik di seluruh dunia. Sebagai negara yang dipimpin oleh Paus, Vatikan tidak hanya memiliki pengaruh dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam politik internasional.

Paus Fransiskus saat ini memimpin Vatikan, dan meskipun negara ini tidak memiliki banyak kekayaan alam, Vatikan tetap memiliki pengaruh besar dalam hal budaya dan diplomasi internasional. Kota ini terkenal dengan banyak situs sejarah dan seni, seperti Basilika Santo Petrus dan museum Vatikan, yang menjadi daya tarik wisata utama.

4. Kerajaan Lesotho: Monarki di Tengah Afrika

Lesotho adalah sebuah kerajaan kecil yang terletak di dalam wilayah negara Afrika Selatan. Meskipun negara ini dikelilingi oleh satu negara besar, Lesotho tetap mempertahankan status sebagai kerajaan konstitusional. Luasnya sekitar 30.355 kilometer persegi, Lesotho memiliki banyak pegunungan dan dataran tinggi yang menjadi daya tarik wisata.

Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Letsie III, yang memegang peran simbolis sebagai kepala negara. Meski demikian, sistem pemerintahan di Lesotho juga melibatkan parlemen dan perdana menteri sebagai pemimpin eksekutif. Lesotho terkenal dengan budaya tradisional yang kuat dan kehidupan masyarakatnya yang erat dengan alam.

5. Kerajaan Swaziland (Eswatini): Perubahan Nama dan Kekuasaan yang Terjaga

Eswatini, yang sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, adalah negara monarki kecil yang terletak di Afrika bagian selatan. Luas wilayah Eswatini hanya sekitar 17.364 kilometer persegi, dan negara ini memiliki populasi yang relatif kecil. Meski demikian, Eswatini memiliki sejarah panjang sebagai kerajaan yang dipimpin oleh Raja Mswati III, yang memerintah sejak 1986.

Pada tahun 2018, Raja Mswati III secara resmi mengubah nama negara menjadi Eswatini untuk menandai ulang tahun ke-50 kemerdekaan dan ulang tahun ke-50 pemerintahannya. Meskipun berada di tengah kawasan yang lebih besar, Eswatini tetap mempertahankan sistem kerajaan dan kekuasaannya, serta tetap menjadi simbol identitas budaya dan politik bagi rakyatnya.

6. Kerajaan Bhutan: Kehidupan Sederhana dan Kebahagiaan Nasional

Bhutan adalah kerajaan kecil yang terletak di wilayah pegunungan Himalaya, di Asia Selatan. Meskipun luasnya hanya sekitar 38.394 kilometer persegi, Bhutan terkenal dengan kebijakan nasional yang berfokus pada Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH) daripada Produk Domestik Bruto (GDP). Negara ini memiliki kebijakan yang sangat konservatif dan mengutamakan pelestarian lingkungan serta kesejahteraan rakyatnya.

Bhutan dipimpin oleh Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck, yang memerintah dengan pendekatan yang sangat berorientasi pada keberlanjutan dan pembangunan sosial. Bhutan adalah satu-satunya negara yang telah menghapuskan penggunaan kendaraan bermotor di kota-kota besar demi mengurangi polusi, serta memiliki kebijakan lingkungan yang ketat. Raja Bhutan juga sangat dihormati oleh rakyatnya, yang melihatnya sebagai pemimpin yang bijaksana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *