Purbalingga, 21 Februari 2025 – Drama pemecatan Novi Sukatani, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akhirnya mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat dan media. Setelah melalui sejumlah proses evaluasi internal, pemerintah daerah akhirnya mengambil keputusan. Untuk memecat Novi karena kasus yang melibatkan pelanggaran disiplin kerja. Meski demikian, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menawarkan kesempatan bagi Novi untuk melanjutkan karier sebagai guru dengan fasilitasi lebih lanjut.
Penyebab Pemecatan Novi Sukatani
Pemecatan Novi Sukatani berawal dari serangkaian dugaan pelanggaran yang dilaporkan oleh beberapa kolega kerjanya. Diketahui bahwa Novi terlibat dalam tindakan yang dianggap bertentangan dengan tata kelola pemerintah dan etika profesinya sebagai PNS. Meskipun demikian, proses yang dilakukan tetap melalui jalur yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Kabupaten Purbalingga.
Menurut keterangan Heri Santoso, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Purbalingga, pemecatan ini merupakan hasil dari audit internal yang dilakukan beberapa waktu lalu. “Setelah dilakukan evaluasi mendalam, kami menemukan beberapa pelanggaran disiplin yang cukup serius. Akhirnya mengarah pada keputusan untuk memecat yang bersangkutan,” ujar Heri Santoso, Kamis (20/2).
Namun, meskipun Novi Sukatani telah dipecat dari jabatannya sebagai PNS di pemerintah daerah, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi memberikan tawaran. Untuk memfasilitasi Novi untuk kembali berkarir sebagai seorang guru di Purbalingga. Bupati menjelaskan bahwa ini adalah kesempatan bagi Novi untuk memulai lembaran baru dalam kariernya di dunia pendidikan.
Tawaran Bupati Purbalingga
Di tengah kontroversi ini, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyampaikan bahwa meskipun Novi telah dipecat, pihak pemerintah daerah siap memberikan dukungan. Agar Novi dapat kembali bekerja, namun kali ini dalam kapasitas yang berbeda sebagai seorang guru. “Kami ingin memberikan kesempatan kedua bagi Novi untuk memperbaiki kariernya dengan memasuki dunia pendidikan. Kami akan memfasilitasi dan membantu jika yang bersangkutan ingin melanjutkan karier sebagai tenaga pengajar,” terang Bupati Dyah.
Langkah ini tidak hanya sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Novi selama bertugas di Purbalingga. Tetapi juga sebagai upaya untuk membuka peluang baru dalam dunia pendidikan yang sangat dibutuhkan di kabupaten tersebut. Selain itu, Bupati menambahkan bahwa tawaran tersebut sesuai dengan visi Kabupaten Purbalingga. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menghadirkan tenaga pengajar yang kompeten.
Novi Sukatani, yang sebelumnya menjabat sebagai PNS di bagian administrasi pemerintahan, mengungkapkan rasa terima kasih atas tawaran tersebut. “Saya sangat menghargai tawaran ini dan akan mempertimbangkan dengan baik. Menjadi guru adalah profesi yang mulia, dan saya siap untuk belajar dan mengembangkan diri,” ujar Novi dalam kesempatan terpisah.
Rencana Pemerintah Purbalingga dalam Dunia Pendidikan
Tawaran untuk Novi bukanlah satu-satunya langkah pemerintah Purbalingga dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Bupati Dyah Hayuning Pratiwi juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang merancang program pelatihan untuk calon guru dan tenaga pendidik di seluruh kabupaten. Program ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi dan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah yang ada di wilayah Purbalingga.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memperkenalkan teknologi dan metode pembelajaran yang lebih modern kepada para guru agar mereka dapat mengikuti perkembangan zaman dan memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Purbalingga. “Kami ingin memastikan bahwa para guru tidak hanya mengajar, tetapi juga dapat memotivasi dan membawa perubahan positif dalam kehidupan siswa-siswi di Purbalingga,” tambah Dyah.