Ribuan Mahasiswa Papua Demo Tuntut Makan Gratis, Lebih Suka Pendidikan Gratis

Ribuan Mahasiswa Papua Demo

Jayapura, 14 Februari 2025 – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Papua menggelar unjuk rasa di depan gedung Pemerintah Provinsi Papua pada Rabu (13/2) siang. Mereka menuntut agar pemerintah lebih memperhatikan kualitas pendidikan daripada hanya memberikan bantuan makanan gratis. Dirasa tidak menyelesaikan masalah utama yang dihadapi mahasiswa Papua.

Unjuk rasa yang berlangsung damai namun penuh semangat ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang baru saja meluncurkan program pembagian makanan gratis. Bagi mahasiswa Papua di sejumlah kampus. Meskipun niat pemerintah untuk membantu meringankan beban mahasiswa sangat diapresiasi. Para demonstran menilai bahwa bantuan tersebut tidak cukup signifikan. Jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas pendidikan dan fasilitas akademik di Papua.

Kekhawatiran Terhadap Program Makanan Gratis

Program bantuan makanan gratis ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memperoleh akses makanan yang bergizi. Namun, mahasiswa Papua menganggap bahwa kebijakan tersebut tidak menyentuh kebutuhan utama mereka. Alih-alih hanya fokus pada kebutuhan makan, mereka lebih menginginkan peningkatan kualitas pendidikan. Selama ini dirasa masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

“Kenapa kami harus terus-menerus berjuang untuk makanan sementara kami juga berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak? Kami ingin pendidikan gratis dan berkualitas, bukan hanya makan gratis.” Ujar Samuel, salah satu mahasiswa Universitas Cenderawasih yang turut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Menurut para demonstran, meskipun pemerintah sudah memberikan berbagai bantuan sosial. Hal ini tidak cukup untuk mengatasi permasalahan mendasar yang dihadapi oleh mahasiswa Papua. Untuk Pendidikan yang berkualitas dan akses yang lebih baik ke fasilitas akademik adalah kebutuhan yang lebih mendesak.

Pendidikan di Papua: Masih Banyak Tantangan

Pendidikan di Papua telah lama menjadi isu yang cukup kompleks. Meskipun sudah ada berbagai upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan di wilayah ini, namun kualitasnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Indikator rendahnya kualitas pendidikan di Papua tercermin dari rendahnya angka kelulusan. Jumlah guru yang tidak berkompeten, dan fasilitas pendidikan yang terbatas.

Sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap fasilitas yang ada di kampus-kampus di Papua. “Kami punya semangat tinggi untuk belajar, tapi kami terkendala oleh fasilitas yang tidak memadai. Tidak ada ruang belajar yang nyaman, buku-buku referensi terbatas, dan sering kali dosen yang berkualitas tidak cukup banyak.” Kata Marinus, mahasiswa Teknik dari Universitas Kristen Satya Wacana Jayapura.

Para mahasiswa ini berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan sektor pendidikan di Papua, dengan cara menyediakan pendidikan gratis yang berkualitas, beasiswa untuk mahasiswa berprestasi, serta infrastruktur yang memadai di setiap kampus.

Apresiasi Terhadap Pemerintah, Tapi Prioritas Harus Pendidikan

Meski demikian, aksi unjuk rasa ini juga tidak berarti menentang sepenuhnya bantuan pemerintah yang telah memberikan makanan gratis kepada mahasiswa. Mahasiswa Papua tetap memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam membantu kebutuhan dasar mereka. Namun, mereka menilai bahwa bantuan ini harus dilengkapi dengan kebijakan yang lebih bersifat jangka panjang dan berkelanjutan, terutama yang berfokus pada sektor pendidikan.

“Kami tidak menolak bantuan makanan, tetapi kami ingin agar kebijakan pemerintah lebih berpihak pada pendidikan. Kami butuh pendidikan gratis yang berkualitas dan fasilitas yang layak untuk menunjang proses belajar mengajar,” ujar Joko, mahasiswa asal Papua yang juga hadir dalam demonstrasi.

Tanggapan Pemerintah

Gubernur Papua, Lukas Enembe, dalam beberapa kesempatan telah menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya memperbaiki kualitas pendidikan di wilayah Papua. Namun, ia juga mengakui bahwa peningkatan kualitas pendidikan memerlukan waktu, dana, dan perencanaan yang matang.

“Memang benar bahwa sektor pendidikan di Papua masih banyak tantangan, namun kami tidak bisa melupakan kebutuhan mendasar lainnya, seperti kebutuhan pangan. Oleh karena itu, kami meluncurkan program bantuan makanan ini untuk membantu mahasiswa dalam situasi yang sulit,” kata Enembe dalam konferensi pers.

Meskipun begitu, Gubernur Enembe berjanji untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki kebijakan pendidikan di Papua agar bisa memberikan dampak positif bagi generasi muda Papua di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *