Uni Emirat Arab (UEA) telah resmi meluncurkan tahap pertama dari program visa biru. Ditujukan bagi para aktivis lingkungan dari seluruh dunia. Keputusan ini diumumkan pada Selasa, 13 Februari 2025, oleh pihak pemerintah UEA dalam rangka memperkuat komitmen negara tersebut. Terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan global. Visa Biru ini akan memberikan akses lebih mudah bagi aktivis yang ingin berkolaborasi dalam berbagai proyek lingkungan hidup di UEA. Serta meningkatkan upaya negara tersebut dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Tujuan dan Manfaat Visa Biru untuk Aktivis Lingkungan
Visa Biru yang diluncurkan UEA ini bertujuan untuk menarik individu-individu yang memiliki pengaruh besar dalam gerakan lingkungan global. Program ini dirancang sebagai bagian dari komitmen jangka panjang UEA untuk memperkuat peran mereka. Dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon. Visa ini akan memberikan izin tinggal lebih panjang bagi aktivis lingkungan yang ingin berkontribusi pada proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan dan perlindungan alam di UEA.
Pemerintah UEA berpendapat bahwa keberadaan aktivis lingkungan yang berdedikasi di negara ini akan mempercepat implementasi kebijakan hijau yang telah disusun. Serta memberikan dampak positif terhadap pendidikan dan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Selain itu, negara ini berharap dapat memposisikan diri sebagai pusat global bagi inovasi dan kolaborasi dalam bidang lingkungan hidup. Terutama menjelang konferensi-konferensi besar yang akan datang, seperti COP28.
Respons Global Terhadap Inisiatif UEA
Inisiatif ini mendapatkan perhatian positif dari berbagai pihak, termasuk para pemimpin organisasi lingkungan internasional. Salah satu di antaranya adalah Dr. Mia Sulaiman, Direktur Eksekutif Global Green Network (GGN), yang menyatakan bahwa langkah ini dapat menjadi contoh. Bagi negara-negara lain dalam hal menyediakan platform bagi aktivis untuk bekerja lebih efektif. “UEA telah mengambil langkah penting untuk mendukung kerja para aktivis lingkungan. Visa ini tidak hanya memberikan akses ke negara ini, tetapi juga membuka kesempatan untuk kolaborasi internasional dalam mengatasi isu-isu perubahan iklim yang semakin mendesak,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, sejumlah lembaga internasional juga melihat peluncuran visa ini sebagai sebuah bentuk komitmen konkret dari UEA. Untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang tercantum dalam Agenda 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beberapa aktivis lingkungan yang telah meraih pengakuan internasional berharap dapat memanfaatkan visa ini. Agar terlibat langsung dalam inisiatif hijau yang tengah digalakkan UEA, seperti pembangunan kota ramah lingkungan dan pengembangan energi terbarukan.
Proses Pengajuan dan Persyaratan Visa Biru
Untuk memperoleh visa biru ini, aktivis lingkungan harus melalui proses pengajuan yang melibatkan penilaian dari beberapa badan internasional yang terkait dengan isu keberlanjutan. Aktivis yang berhasil lolos seleksi akan diberikan akses tinggal hingga 5 tahun di UEA dengan kemungkinan perpanjangan. Selain itu, para pemegang visa ini juga akan diberi fasilitas untuk menjalankan program-program terkait lingkungan, berkolaborasi dengan sektor swasta maupun pemerintah dalam proyek-proyek yang berorientasi pada perlindungan ekosistem.
Visa Biru ini memiliki keistimewaan berupa kemudahan dalam mengakses fasilitas riset, dana hibah untuk penelitian, serta peluang untuk menjadi bagian dari forum-forum internasional yang digelar di UEA. Salah satu tujuan utama program ini adalah untuk menciptakan sinergi antara sektor publik, swasta, dan komunitas internasional dalam menangani masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin parah.
Rencana UEA untuk Tahap Selanjutnya
Melihat antusiasme yang tinggi terhadap peluncuran tahap pertama Visa Biru, pemerintah UEA berencana untuk memperluas jangkauan program ini dalam waktu dekat. Selain aktivis lingkungan, kemungkinan juga akan dibuka kesempatan bagi ilmuwan, peneliti, dan inovator yang bergerak dalam sektor energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam untuk mengajukan visa serupa.
Pemerintah UEA mengungkapkan bahwa mereka ingin program ini dapat menjadi model global untuk kemajuan dalam bidang keberlanjutan. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju ekonomi hijau, serta memberikan dampak positif dalam jangka panjang terhadap kualitas hidup masyarakat.